Jengkal (telapak tangan)
Ukuran menggunakan “Jengkal” atau panjang telapak tangan yang terbuka termasuk contoh pertama untuk alat ukur yang tidak baku. Hal ini disebabkan panjang depa setiap orang berbeda-beda. Untuk orang-orang asia, jengkal akan lebih pendek daripada untuk orang-orang barat dan eropa.
Contohnya yang paling mudah adalah Ayah mengukur panjang tali dan didapatkan panjang 5 jengkal, namun anaknya mengukur dengan jengkal hasilnya 8 jengkal. Tidak pastinya ini yang menyebabkan dia tidak bisa dijadikan alat ukur baku.
Mengukur dengan langkah ini biasanya untuk mengukur sebuah panjang atau seberapa jauh sebuah titik dengan titik yang lain. Misalkan mengukur jarak rumah A dan B berapa langkah. Nah, masalahnya disini adalah langkah untuk orang dewasa dan anak kecil pastinya akan berbeda juga.
Selain itu, konsistensi panjang langkah setiap langkahnya juga akan berbeda. Pas awal mengukur mungkin jengkal akan lebar tetapi ketika mendekati titik tujuan langkahnya menjadi rapat dan jaraknya beda.
Inilah mengapa langkah juga dianggap tidak baku serta tidak ada yang mengakui juga sebagai ukuran standar (baku).
Alat ukur yang tidak baku ketiga adalah depa. Apa itu depa? depa adalah panjang ujung jari kanan sampai ujung jari tangan kiri dan membentang.
Nah, depa sendiri setiap orang juga bakal beda. Terlihat seperti pada gambar. Bisa jadi depa untuk mengukur dalam sikap sempurna atau hanya beberapa saja. Selain itu, panjang tangan wanita, pria, dan anak-anak atau dewasa juga beda kan. Nah, itulah mengapa depa tidak dimasukkan dalam alat ukur baku.
Alat ukur tidak baku yang selanjutnya adalah punggung tangan atau telapak tangan yang biasanya untuk mengecek suhu badan. Biasanya sih banyak digunakan oleh ibu untuk mengecek panas dari anaknya.
Nah cara mengukur ini yang tidak bisa dijadikan acuan karena tidak tentu. Bisa jadi, tangan seseorang sudah kapalan, sehingga akan menerima panas lebih lama daripada yang tidak kapalan. Paling untuk diagnosa saja masih bisa, tetapi untuk menentukan secara pasti tidak bisa.
Alat ukur selanjutnya adalah alat untuk mengukur waktu. Biasanya kita untuk mengetahui waktu memakai jam dinding atau digital, namun ada juga yang memakai jam pasir untuk mengukur waktu lo.
Nah, masalahnya adalah ukuran pasir dan jam pasir sendiri tidak sama setiap bentuknya. Gravitasi jg berpengaruh disini lho ataupun cara meletakkannya. Makanya, dengana adanya ketidakpastian ini, jam pasir tidak bisa dikatakan sebagai alat ukur yang baku.
FAQ Mengenai Alat Ukur Tidak Baku
Alat ukur tidak baku merupakan alat ukur yang tidak ada standarnya secara internasional, sehingga tidak bisa dijadikan acuan ukuran yang pasti disetiap tempat.
Contoh satuan tidak baku, yaitu kaki, kepal, depa, jengka dan lain sebagainya.
Satuan tidak baku dari suhu adalah celcius, reamur dan fahrenheit.
Baca artikel terkait Alat Ukur
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Sejak masuk SD sudah diajari kan pastinya bagaimana cara mengukur panjang sebuah pensil atau panjang dari sebuah bangun? atau mungkin mengukur berat benda? nah itulah yang dinamakan alat ukur secara sederhana. Berikut ini akan dijelaskan alat ukur tidak baku apa saja yang ada dan sebaiknya dipahami.
Definisi Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran dari sebuah benda baik itu bentuk dimensi atau kondisi fisik suatu benda/komponen. Nah, sebenarnya ukuran tersebut sudah ditetapkan diakui bersama di seluruh dunia dan pastinya tetap walaupun beda negara.
Namun, karena banyaknya alat ukur tersebut, banyak alat ukur yang tidak baku karena tidak ada standarnya atau berubah-ubah setiap siapa yang mengukurnya dan tidak bisa dijadikan acuan untuk bertransaksi.
Nah, aplikasi alat ukur biasanya banyak digunakan pada bidang ilmu matematika, fisika dan kimia. Apa saja itu alat ukur yang tidak baku tersebut?
Baca: Hakikat Ilmu Fisika
Kenali Perbedaan Berat dan Massa
Foto: Perbandingan Berat Benda (Rifanfajrin.com)
Dalam ilmu fisika, berat dari suatu benda adalah suatu gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut.
Massa benda akan bersifat tetap dimana pun ia berada.
Namun, berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Penghitungan berat dilakukan dengan cara mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada.
Jadi, berat benda di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan.
Apabila pada sebuah benda bermassa 10 kilogram, maka ia akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi maupun di bulan.
Namun di bumi, benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja.
Apabila percepatan gravitasi n dan massa benda W, berat benda satuan SI (Sistem international) untuk berat ialah Newton (N).
Baca Juga: Rumus Keliling Layang-Layang dan Contoh Soalnya, Mudah Kok!
Satuan Berat yang Biasa Digunakan untuk Pengukuran
Foto: Tangga Satuan Berat (Advernesia.com)
Sebenarnya, satuan ukuran berat tidak hanya kilogram saja.
Dalam kehidupan sehari-hari Moms akan menemukan kasus yang mengharuskan adanya penggunaan satuan ukuran berat.
Nah, satuan ukuran berat yang biasanya digunakan adalah ton, kuintal, kilogram, ons, dan gram.
Berikut ini adalah satuan ukuran berat yang perlu kamu ketahui.
Jengkal (telapak tangan)
Ukuran menggunakan “Jengkal” atau panjang telapak tangan yang terbuka termasuk contoh pertama untuk alat ukur yang tidak baku. Hal ini disebabkan panjang depa setiap orang berbeda-beda. Untuk orang-orang asia, jengkal akan lebih pendek daripada untuk orang-orang barat dan eropa.
Contohnya yang paling mudah adalah Ayah mengukur panjang tali dan didapatkan panjang 5 jengkal, namun anaknya mengukur dengan jengkal hasilnya 8 jengkal. Tidak pastinya ini yang menyebabkan dia tidak bisa dijadikan alat ukur baku.
Mengukur dengan langkah ini biasanya untuk mengukur sebuah panjang atau seberapa jauh sebuah titik dengan titik yang lain. Misalkan mengukur jarak rumah A dan B berapa langkah. Nah, masalahnya disini adalah langkah untuk orang dewasa dan anak kecil pastinya akan berbeda juga.
Selain itu, konsistensi panjang langkah setiap langkahnya juga akan berbeda. Pas awal mengukur mungkin jengkal akan lebar tetapi ketika mendekati titik tujuan langkahnya menjadi rapat dan jaraknya beda.
Inilah mengapa langkah juga dianggap tidak baku serta tidak ada yang mengakui juga sebagai ukuran standar (baku).
Alat ukur yang tidak baku ketiga adalah depa. Apa itu depa? depa adalah panjang ujung jari kanan sampai ujung jari tangan kiri dan membentang.
Nah, depa sendiri setiap orang juga bakal beda. Terlihat seperti pada gambar. Bisa jadi depa untuk mengukur dalam sikap sempurna atau hanya beberapa saja. Selain itu, panjang tangan wanita, pria, dan anak-anak atau dewasa juga beda kan. Nah, itulah mengapa depa tidak dimasukkan dalam alat ukur baku.
Alat ukur tidak baku yang selanjutnya adalah punggung tangan atau telapak tangan yang biasanya untuk mengecek suhu badan. Biasanya sih banyak digunakan oleh ibu untuk mengecek panas dari anaknya.
Nah cara mengukur ini yang tidak bisa dijadikan acuan karena tidak tentu. Bisa jadi, tangan seseorang sudah kapalan, sehingga akan menerima panas lebih lama daripada yang tidak kapalan. Paling untuk diagnosa saja masih bisa, tetapi untuk menentukan secara pasti tidak bisa.
Alat ukur selanjutnya adalah alat untuk mengukur waktu. Biasanya kita untuk mengetahui waktu memakai jam dinding atau digital, namun ada juga yang memakai jam pasir untuk mengukur waktu lo.
Nah, masalahnya adalah ukuran pasir dan jam pasir sendiri tidak sama setiap bentuknya. Gravitasi jg berpengaruh disini lho ataupun cara meletakkannya. Makanya, dengana adanya ketidakpastian ini, jam pasir tidak bisa dikatakan sebagai alat ukur yang baku.
FAQ Mengenai Alat Ukur Tidak Baku
Alat ukur tidak baku merupakan alat ukur yang tidak ada standarnya secara internasional, sehingga tidak bisa dijadikan acuan ukuran yang pasti disetiap tempat.
Contoh satuan tidak baku, yaitu kaki, kepal, depa, jengka dan lain sebagainya.
Satuan tidak baku dari suhu adalah celcius, reamur dan fahrenheit.
Baca artikel terkait Alat Ukur
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Apa yang akan Anda gunakan untuk mengukur panjang benda? Tentu pada umumnya orang akan menggunakan penggaris. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat berbagai alat ukur tidak baku untuk mengetahui panjang benda?
Begitupun ketika mengukur berat, waktu dan nilai objek lainnya. Tidak hanya menggunakan alat ukur baku yang sudah terkenal, ternyata banyak cara lain untuk mengetahui nilai tersebut.
Beberapa cara mengukur yang tidak baku bahkan sudah digunakan sejak lama oleh manusia. Apakah Anda tahu alat ukur tidak baku apa saja? Berikut ini ialah beberapa contoh alat ukur tidak baku.
Langkah merupakan alat ukur tidak baku pertama yang bisa Anda gunakan untuk mengukur jarak. Cara mengukur jarak antara satu titik ke titik lainnya ialah menghitung banyaknya langkah kaki saat melangkah.
Satuan langkah menjadi tidak baku karena langkah orang berbeda beda. Orang dengan postur badan tinggi dan pendek tentu memiliki jangkauan langkah yang berbeda.
Alat ukur tidak baku artinya adalah tidak ada tetapan baku yang sama persis. Sehingga bisa saja Anda menghitung jarak 2 langkah sedangkan teman lainnya mengukur 3 langkah pada titik yang sama.
Pernahkah Anda membentangkan tangan ketika sedang berbaris atau bersiap untuk berolahraga? Tahukah Anda bahwa membentangkan tangan merupakan sebuah cara mengukur yang tidak baku.
Alat ukur tidak baku yang menggunakan kedua lengan disebut dengan depa. Anda hanya perlu membentangkan tangan kanan ke kanan dan tangan kiri ke kiri.
Kemudian pengukuran dilakukan dari ujung jari tengah kanan dan ujung jari tengah tangan kiri. Anda bisa mengukur meja, kasur dan tembok dengan menggunakan satuan depa.
Alat ukur tidak baku anggota tubuh selanjutnya ialah telapak tangan. Bagaimana cara menggunakan telapak tangan untuk mengetahui nilai suatu benda?
Anda hanya perlu membentangkan telapak tangan kemudian mengukurnya dari ujung jari kelingking hingga jempol. Alat ukur tidak baku yang menggunakan jari tangan ini adalah jengkal.
Jengkal dapat menghitung benda yang memiliki ukuran tidak terlalu besar. Misalkan sebuah meja belajar yang memiliki panjang 5 jengkal atau televisi yang memiliki panjang 7 jengkal.
Matahari merupakan alat ukur satuan tidak baku. Bagaimana cara melakukan perhitungannya?
Anda bisa memanfaatkan posisi matahari untuk mengetahui waktu ketika bekerja di luar ruangan. Apabila matahari berada tepat di atas kepala, maka waktu sudah tengah hari.
Biasanya para pekerja bangunan atau lapangan menggunakan cara ini untuk menentukan waktu istirahat atau pulang. Ketika tengah hari mereka istirahat dan saat matahari berada pada sisi barat mereka pulang.
Tidak hanya bisa mengukur panjang dan waktu, ternyata terdapat pula alat ukur suhu tidak baku yang bisa Anda gunakan. Punggung tangan dapat menjadi termometer alternatif untuk mengukur suhu.
Hal ini sering orangtua lakukan untuk mengetahui apakah anak sedang demam. Jika memang terasa panas, maka suhu tubuh anak tinggi dan kemungkinan memang mengalami demam.
Sebelum hadirnya jam, ternyata orang orang dahulu juga menggunakan alat ukur tidak baku dan satuannya untuk menghitung waktu. Mereka menggunakan jam pasir untuk menentukan suatu durasi kegiatan.
Jam pasir sampai saat ini masih bisa Anda temukan dan gunakan untuk mengukur waktu. Namun, setiap jam pasir memiliki kecepatan jatuh yang berbeda sesuai dengan partikel pasirnya.
Alat ukur tidak baku yang ada di rumah selanjutnya adalah tongkat. Apa kegunaan dari alat ini?
Ternyata tongkat bisa Anda manfaatkan untuk mengukur panjang dan jarak dari dua titik atau mengukur panjang suatu benda.
Namun tentunya, panjang dari setiap tongkat berbeda beda sesuai dengan ukuran tongkat sendiri.
Alat ukur tidak baku hasta adalah alat ukur baku yang juga bisa Anda gunakan untuk mengukur panjang. Satu hasta sama dengan ¼ depa, sehingga pengukuran Anda lakukan dari siku hingga jari tengah.
Sama seperti alat ukur tidak baku lainnya, pengukuran hasta dapat berbeda beda pada setiap orang. Hal ini karena ukuran tangan dan lengan setiap orang tidak sama.
Anda bisa mengukur panjang benda benda seperti lemari, meja dinding dengan menggunakan alat ukur hasta.
Mayan merupakan alat ukur berat tidak baku yang berfungsi untuk mengukur satuan berat emas. Mungkin istilah mayam masih cukup asing bagi sebagian orang.
Nilai dari satu mayam berbeda beda namun berkisar pada 3 hingga 3.3 gram. Anda bisa menemukan satuan mayam di daerah Aceh untuk mengukur berat emas.
Alat ukur tidak baku kelas 1 SD yang pada umumnya mereka kenali ialah cangkir. Hal ini karena cangkir sangat mudah ditemukan pada setiap rumah.
Cangkir merupakan benda alat ukur volume tidak baku yang mampu mengukur volume benda cair. Misalkan untuk membuat suatu minuman, berapa cangkir air yang Anda butuhkan.
Perhitungan dengan cangkir sangat mudah dan cepat. Namun pengukuran tergantung pada input beda cair hingga ukuran cangkir yang berbeda beda.
Apakah Anda sudah mengetahui berbagai alat ukur tidak baku tersebut? Atau bahkan Anda sering menggunakannya.
Baik satuan baku dan tidak baku dapat membantu pengukuran setiap harinya dengan lebih mudah. Pengukuran tidak baku dapat menjadi alternatif untuk melakukan pengukuran berat, volume, suhu hingga waktu.
Jika memang tidak ada alat ukur baku, Anda bisa memanfaatkan berbagai alat ukur tidak baku yang ada. Namun jika memang memungkinkan, akan lebih baik jika mengukur menggunakan alat ukur baku.
Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur dan pengukuran. Secara singkat, dokumen menjelaskan beberapa alat ukur untuk mengukur panjang, massa, waktu, luas, dan volume, serta cara kerja dan pembacaan skala masing-masing alat ukur. Alat ukur panjang meliputi mistar, jangka sorong, dan mikrometer. Untuk massa menggunakan neraca. Pengukuran waktu dapat dilakukan dengan jam pasir, jamRead less
Saat menghitung misalnya panjang sebuah kamar kita sering memakai satuan panjang meter. Akan tetapi, satuan panjang tidak selalu dinyatakan oleh meter melainkan masih banyak satuan lainnya.
Untuk menyatakan panjang jarak yang terlampau jauh, misalnya jarak dari Kota Bandung ke Kota Jakarta, maka kita bisa menggunakan satuan panjang seperti kilometer (km).
Dalam memahami satuan panjang, kita bisa menggunakan prinsip tangga satuan panjang atau bisa disebut tangga konversi. Apa yang dimaksud tangga satuan panjang?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tangga Satuan Panjang
Mengutip buku Rangkuman Fisika SMP oleh Kinkin Suartini (2010), tangga satuan panjang atau tangga konversi adalah tangga yang digunakan untuk mempermudah mengonversi salah satu satuan panjang ke bentuk satuan panjang lainnya, misalnya dari meter ke kilometer.
Prinsip yang ada pada tangga satuan panjang adalah setiap naik satu tangga, maka harus dibagi sepuluh dan setiap turun tangga harus dikali sepuluh.
Secara berurutan dari atas ke bawah, tangga satuan panjang di antaranya adalah: kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter ( m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter (mm).
Melansir dari situs Kemendikbud, tangga satuan panjang bisa pahami melalui konversi berikut ini:
Alat Ukur Satuan Panjang
Dalam menghitung satuan panjang suatu benda, kita bisa menggunakan alat-alat ukur berikut ini:
· Meteran pita, digunakan untuk mengukur benda yang membentang panjang misalnya sebuah kain.· Meteran rol besar, digunakan untuk mengukur sesuatu yang sangat panjang misalnya lebar tanah.· Meteran saku, biasanya dipakai oleh tukang bangunan untuk mengukur benda-benda yang panjangnya kurang dari 10 meter.· Penggaris, biasanya dipakai untuk belajar dan menggambar garis lurus dengan panjang kurang dari 1 meter di atas sebuah kertas.
Contoh Soal Satuan Panjang dan Penyelesaiannya
Mengutip dari buku Bank Soal Matematika SD/MI Kelas 4,5, & 6, berikut beberapa contoh soal satuan panjang dan penyelesaiannya:
Penyelesaiannya bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
· Dari km ke m turun 3 tangga sehingga 1 km= 1.000 m
2 km= (2x 1.000)m= 2.000 m
· Dari dam ke m turun 1 tangga sehingga 1 dam= 10 m
11 dam= (11x10)= 110 m
2 km + 11 dam = 2.000 m + 110 m= 2.110 m
Jadi, 2 km + 11 dam= 2.110 m
2. 2.000 mm + 3 dam - 100 dm=
Penyelesaian bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
· Dari mm ke dm naik 2 tangga sehingga 1 mm= (1:100) dm
2.000 mm= (2.000: 100) dm= 20 dm
· Dari dam ke dm turun 2 tangga sehingga 1 dam= 100 dm
3 dam= (3x100)= 300 dm
2.000 mm + 3 dam - 100 dm
Jadi, 2.000 mm + 3 dam - 100 dm= 220 dm
Demikianlah penjelasan tentang satuan panjang. Selamat belajar detikers.
Halo, saya Mosa AI-Product Advisor, dengan senang hati akan membantu Anda dalam menjawab pertanyaan seputar produk, baik spesifikasi maupun fitur produk.
Contoh Pertanyaan: - Pipa pvc diameter 20mm - Hand Pallet kapasitas 2ton - Gerinda tangan dengan kunci spindle
Mosa AI akan segera membalas dengan rekomendasi produk yang sesuai dengan pertanyaan Anda.
Untuk pertanyaan selain produk, seperti fitur, benefit, promo monotaro.id dan topik lainnya, silakan hubungi tim CS kami. Terima kasih dan mari memulai percakapan kita!
Tanya Produk Sekarang via WhatsApp 628551018887
Saat anak menginjak sekolah dasar, mereka akan bertemu materi satuan berat dalam pelajaran matematika.
Satuan sendiri adalah sesuatu sistem metrik yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran.
Konsep ini merupakan sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Nah, dalam ilmu fisika terdapat dua sistem satuan international (SI), yakni MKS dan CGS.
Namun, kali ini akan dibahas satuan berat yang sederhana saja.
Dengan menggunakan satuan berat, kita dapat mengukur dan memahami massa atau keberatannya suatu benda.
Untuk mengetahui informasi lebih mendalam tentang satuan berat. Yuk, pelajari bersama-sama, Moms!
Baca Juga: Mengenal KPK dalam Matematika dan Cara Menghitungnya
Konversi Satuan Berat
Nah, Moms juga perlu mengajarkan anak cara mengonversi satuan berat karena biasanya yang disebutkan adalah salah satu satuan saja.
Jadi nantinya Moms perlu cepat mengkonversinya sesuai situasi dan kebutuhan.
Biasanya untuk tingkatan sekolah dasar, anak bisa menghafal satuan berat tangga.
Selain itu, Moms juga bisa menjelaskan contoh lainnya berikut ini:
Jika Moms menemukan istilah ounce, maknanya berbeda dengan ons.
Penggunaan ounce terdapat pada sistem imperial, sedangkan ons digunakan dalam mengukur berat, misalnya oleh para penjual di pasar.
Nah, satuan yang ada di sistem imperial di antaranya adalah ounce (oz) yang setara dengan 28,35 gram dan satuan pound (lb) yang setara dengan 16 oz atau 453,59 gram.
Selain itu, satuan ukuran berat yang sudah dipaparkan di atas adalah satuan ukuran yang sudah baku.
Jadi, satuan tersebut bersifat standar dan tidak berubah.
Sebaliknya, ada juga satuan tidak baku yang merupakan satuan yang sifatnya tidak standar dan sangat mungkin mengalami perubahan.
Nah, satuan berat yang tidak baku contohnya adalah cubit, genggam, kaleng, gayung, dan satuan lain yang tidak memiliki ketetapan.
Baca Juga: Rumus Luas Segitiga Siku-siku dan Kumpulan Contoh Soalnya!
Contoh Alat Ukur Tidak Baku
Nah, sebelum kita menyebutkan dan menjelaskan masing-masing alat ukur yang tidak baku, alangkah baiknya apabila mengenal lebih dulu tentang Apa itu alat ukur tidak baku.
Alat ukur tidak baku adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai sebuah objek (benda) yang hasil nilainya tidak tetap (berubah-ubah) serta tidak adanya standar yang pasti bahkan seluruh dunia. Apa saja contohnya? yuk kita baca satu persatu.
Contoh Alat Ukur Tidak Baku
Nah, sebelum kita menyebutkan dan menjelaskan masing-masing alat ukur yang tidak baku, alangkah baiknya apabila mengenal lebih dulu tentang Apa itu alat ukur tidak baku.
Alat ukur tidak baku adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai sebuah objek (benda) yang hasil nilainya tidak tetap (berubah-ubah) serta tidak adanya standar yang pasti bahkan seluruh dunia. Apa saja contohnya? yuk kita baca satu persatu.
Jengkal (telapak tangan)
Ukuran menggunakan “Jengkal” atau panjang telapak tangan yang terbuka termasuk contoh pertama untuk alat ukur yang tidak baku. Hal ini disebabkan panjang depa setiap orang berbeda-beda. Untuk orang-orang asia, jengkal akan lebih pendek daripada untuk orang-orang barat dan eropa.
Contohnya yang paling mudah adalah Ayah mengukur panjang tali dan didapatkan panjang 5 jengkal, namun anaknya mengukur dengan jengkal hasilnya 8 jengkal. Tidak pastinya ini yang menyebabkan dia tidak bisa dijadikan alat ukur baku.
Mengukur dengan langkah ini biasanya untuk mengukur sebuah panjang atau seberapa jauh sebuah titik dengan titik yang lain. Misalkan mengukur jarak rumah A dan B berapa langkah. Nah, masalahnya disini adalah langkah untuk orang dewasa dan anak kecil pastinya akan berbeda juga.
Selain itu, konsistensi panjang langkah setiap langkahnya juga akan berbeda. Pas awal mengukur mungkin jengkal akan lebar tetapi ketika mendekati titik tujuan langkahnya menjadi rapat dan jaraknya beda.
Inilah mengapa langkah juga dianggap tidak baku serta tidak ada yang mengakui juga sebagai ukuran standar (baku).
Alat ukur yang tidak baku ketiga adalah depa. Apa itu depa? depa adalah panjang ujung jari kanan sampai ujung jari tangan kiri dan membentang.
Nah, depa sendiri setiap orang juga bakal beda. Terlihat seperti pada gambar. Bisa jadi depa untuk mengukur dalam sikap sempurna atau hanya beberapa saja. Selain itu, panjang tangan wanita, pria, dan anak-anak atau dewasa juga beda kan. Nah, itulah mengapa depa tidak dimasukkan dalam alat ukur baku.
Alat ukur tidak baku yang selanjutnya adalah punggung tangan atau telapak tangan yang biasanya untuk mengecek suhu badan. Biasanya sih banyak digunakan oleh ibu untuk mengecek panas dari anaknya.
Nah cara mengukur ini yang tidak bisa dijadikan acuan karena tidak tentu. Bisa jadi, tangan seseorang sudah kapalan, sehingga akan menerima panas lebih lama daripada yang tidak kapalan. Paling untuk diagnosa saja masih bisa, tetapi untuk menentukan secara pasti tidak bisa.
Alat ukur selanjutnya adalah alat untuk mengukur waktu. Biasanya kita untuk mengetahui waktu memakai jam dinding atau digital, namun ada juga yang memakai jam pasir untuk mengukur waktu lo.
Nah, masalahnya adalah ukuran pasir dan jam pasir sendiri tidak sama setiap bentuknya. Gravitasi jg berpengaruh disini lho ataupun cara meletakkannya. Makanya, dengana adanya ketidakpastian ini, jam pasir tidak bisa dikatakan sebagai alat ukur yang baku.
FAQ Mengenai Alat Ukur Tidak Baku
Alat ukur tidak baku merupakan alat ukur yang tidak ada standarnya secara internasional, sehingga tidak bisa dijadikan acuan ukuran yang pasti disetiap tempat.
Contoh satuan tidak baku, yaitu kaki, kepal, depa, jengka dan lain sebagainya.
Satuan tidak baku dari suhu adalah celcius, reamur dan fahrenheit.
Baca artikel terkait Alat Ukur
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Sejak masuk SD sudah diajari kan pastinya bagaimana cara mengukur panjang sebuah pensil atau panjang dari sebuah bangun? atau mungkin mengukur berat benda? nah itulah yang dinamakan alat ukur secara sederhana. Berikut ini akan dijelaskan alat ukur tidak baku apa saja yang ada dan sebaiknya dipahami.
Definisi Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran dari sebuah benda baik itu bentuk dimensi atau kondisi fisik suatu benda/komponen. Nah, sebenarnya ukuran tersebut sudah ditetapkan diakui bersama di seluruh dunia dan pastinya tetap walaupun beda negara.
Namun, karena banyaknya alat ukur tersebut, banyak alat ukur yang tidak baku karena tidak ada standarnya atau berubah-ubah setiap siapa yang mengukurnya dan tidak bisa dijadikan acuan untuk bertransaksi.
Nah, aplikasi alat ukur biasanya banyak digunakan pada bidang ilmu matematika, fisika dan kimia. Apa saja itu alat ukur yang tidak baku tersebut?
Baca: Hakikat Ilmu Fisika
Contoh Alat Ukur Tidak Baku
Nah, sebelum kita menyebutkan dan menjelaskan masing-masing alat ukur yang tidak baku, alangkah baiknya apabila mengenal lebih dulu tentang Apa itu alat ukur tidak baku.
Alat ukur tidak baku adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur nilai sebuah objek (benda) yang hasil nilainya tidak tetap (berubah-ubah) serta tidak adanya standar yang pasti bahkan seluruh dunia. Apa saja contohnya? yuk kita baca satu persatu.
Pengertian Satuan Berat
Satuan berat adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan seberapa berat suatu benda.
Satuan berat mengacu pada jumlah massa yang dimiliki oleh sebuah objek.